Stand GSC Maluku |
Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC)
Provinsi Maluku ikut menyukseskan Festival Pendidikan Maluku 2017 yang
berlangsung pada tanggal 5 Agustus 2017 di Lapangan Merdeka Kota Ambon.
Kegiatan yang di gelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku itu
bertemakan “Rayakan Kemerdekaan Guru dan
Murid”, ajang ini juga sekaligus untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI yang ke-72
Tahun, Dengan menggandeng Yayasan Heka Leka sebagai pelaksana utama, juga
melibatkan beberapa intansi pemerintahan, pegiat pendidikan Maluku, Komunitas
anak muda, tentunya juga Program Generasi Sehat Dan Cerdas.
Bukan Hanya Sekedar Stand Pameran, Tetapi Untuk
Mengajak Semua Pihak Bersinergi
Pada Festival Pendidikan
2017 kali ini, GSC Maluku turut memberi warna dengan mengisi stand pada pameran, bukan sekedar
menampilkan visualisasi, Fasilitator GSC dan Konsultan Manajemen Provinsi
melakukan diseminasi kepada pengunjung tentang pentingnya pemenuhan hak dasar
(Pendidikan dan kesehatan) bagi warga masyarakat menuju desa mandiri dan
berdaulat.
Kunjungan Wakil Gubernur Maluku di Stand GSC Maluku |
Antusias masyarakat yang
berkunjung cukup ramai sejak pagi hari, tidak ketinggalan Wakil Gubernur
Maluku. Dr. Zeth Sahuburua, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Maluku Mohammad Saleh Thio juga menyempatkan waktunya untuk melihat sekaligus diskusi
dengan Tim Konsultan.
Kunjungan Orang Nomor Dua
Maluku di Stand GSC disambut langsung oleh Korprov GSC Maluku Dwijo Darmono,
KM-Nasional SP. Pendidikan Pepi Permadi, SPTR Maluku Arthur Rogi dan juga
Korkab Pilot WB, mereka terlihat santai dan akrab saat berdiskusi sekaligus memperkenalkan
Program GSC di Maluku.
Dalam diskusi tersebut,
Wakil Gubernur Maluku Dr. Zeth Sahuburua, mengatakan bahwa “GSC sejalan dengan visi dan misi serta
program kerja gubernur”. Dalam lanjutannya, dia berharap agar Program GSC
terus berjalan.
“ kami beharap gsc terus ada, karena di 3 kabupaten ini, GSC banyak
memberikan kontribusi terutama pemahaman tentang implementasi UU Desa No 6 2014”.
Ungkap Sahuburua.
Kunjungan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Maluku di Stand GSC |
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Mohammad Saleh Thio, juga memberikan
apresiasi terhadap GSC dan para pelakunya,
“GSC mengambil peran dalam penyediaan guru PAUD yg berkualitas melalui Pilot PAUD
di Maluku Tengah”.
Bahkan pihaknya sangat
berharap kedepannya ada kolaborasi lagi yang dapat dilakukan bersama, hal ini
disampaikan dengan keinginannya untuk bisa bertemu kembali dalam rangka
menyamakan pemahaman lanjut tentang GSC.
Korprov GSC sedang menjelaskan kegiatan GSC di Provinsi Maluku kepada Wakil Gubernur Maluku |
GSC Memberikan Dampak Positif Pada Ajang Festival
Pendidikan Maluku.
Selain mendapat respon
positif dari Pemerintah Daerah Maluku, kehadiran GSC pada Festival Pendidikan
tersebut juga disambut oleh masyarakat Kota Ambon, hal ini disampaikan oleh para pengunjung. Ambil misal, Rani Pelupessy Aktivis
GenPI Maluku yang setelah mendengar langsung penjelasan terkait keberadaan GSC
di Maluku dirinya langsung memberikan apresiasi, “Sukses
buat GSC, semoga kedepannya bisa menyentuh semua Kabupaten di Maluku”,
ujarnya.
Rani Pelupessy : Membaca Profil Duta GSC Maluku |
Sementara itu, Lusi Peilow
salah satu aktivis Perempuan Maluku, menuliskan komentarnya di facebook “Akhirnya bisa kenalan sama GSC Maluku,
Sukses selalu ya”, yang dilanjutkan dengan komentar berikutnya “Semangat berkarya selalu untuk Generasi
Maluku”. Tulis Lusi.
Namun, Perempuan yang sering
membicarakan masalah pemberdayaan perempuan Maluku ini juga menyayangkan karena
di Maluku GSC hanya ada di Tiga Kabupaten.
"GSC Merupakan salah satu terobosan yang cukup baik, sayangya di Maluku baru ada di 3 Kabupaten, ini perlu di dorong juga ke Kabupaten/Kota lain, terutama yang potensial kaum mudanya tetapi mati suri karena tidak adanya program strategis di daerah untuk menghidupkan mereka". Tegas Lusi
"GSC Merupakan salah satu terobosan yang cukup baik, sayangya di Maluku baru ada di 3 Kabupaten, ini perlu di dorong juga ke Kabupaten/Kota lain, terutama yang potensial kaum mudanya tetapi mati suri karena tidak adanya program strategis di daerah untuk menghidupkan mereka". Tegas Lusi
Lusi Peilow : Nampak sserius membaca tulisan-tulisan GSC |
Melihat respon positif
dengan kehadiran GSC Maluku pada Festival Pendidikan Maluku tersebut, Konsultan
Manajemen Nasional Spesialis Pendidikan, Pepi Permadi yang juga menghadiri
Festival Pendidikan tersebut, memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholders
pendidikan di Maluku, dia juga mengatakan bahwa dengan kehadiran GSC akan
memberikan dampak positif bagi pengambil keputusan.
“Keikutsertaan
GSC dalam Festival di Provinsi dan Kabupaten, akan memberikan dampak positif
bagi pengambil kebijakan, didukung data real tentang permasalahan dan jumlah
sasaran berbasis desa”. Ungkap Pepi.
Pepi Permadi : KMN Sp. Pendidikan bersama anak-anak Maluku |
Dikatakannya bahwa, GSC
merupakan program fasilitasi masyarakat untuk menemukan/kenali masalah dan
potensi di bidang Pendidikan dan kesehatan pedesaan. Melalui GSC secara
bertahap masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap hak pendidikan dipenuhi
atas dasar peran serta masyarakat di lingkungan terdekatnya.
Dalam lanjutnnya, Kang Pepi
begitulah sapaan sehari-harinya, dia menegaskan bahwa hal tersebut diatas
merupakan yang utama dalam membangun kepedulian masyarakat terhadap
pemenuhan hak anak mendapat pendidikan dasar termasuk bagi ABK. Karena
dalam menangani masalah pendidikan tidak bisa dilakukan secara parsial oleh
pihak tertentu atau pemerintah saja, perlu adanya keterlibatan keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha dan kelompok peduli pendidikan, jelas pepi.
Festival Pendidikan Maluku Sebagai Ajang Diseminasi Pentingnya Pemenuhan
Hak Dasar Pendidikan Dan Kesehatan Masyarakat.
Selain berpusat di Kota
Ambon, Festival Pendidikan juga dilaksanakan di Kecamatan Saparua Kabupaten
Maluku Tengah yang berlangsung pada tanggal 3 Agustus 2017, dan juga di
Kecamatan Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku Tenggara.
Festival Pendidikan di Kei Kecil Barat Kab. Maluku Tenggara. (Dok. Faskab Maluku Tenggara) |
Pelaksanaan Festival
Pendidikan ini juga merupakan bagian dari upaya dalam mewujudkan Sembilan Agenda Prioritas (Nawacita) Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusup Kalla yakni
Nawacita ke 3 “Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan” dan Nawacita ke 5 “meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat”.
Festival Pendidikan Kei
Festival Pendidikan Kei yang direncanakan pada tanggal 7 – 9 Agustus 2017 itu,
langsung di motori oleh Tim Fasilitator GSC Kabupaten Maluku Tenggara sekaligus
akan mengisi Workhsop, meskipun pada awalnya bersama Tim Konsultan Manajemen Provinsi
berencana menghadirkan Direktur
Pelayanan Sosial Dasar Ditjen PPMD Kemendesa Hanibal Hamidi pada festival
tersebut, namun karena kesibukan beliau hanya bisa diwakilkan oleh Bastaman
Kusumadewa salah satu Kasubdit pada Direktorat PSD Ditjen PPMD Kemendesa.
Foto Bersama Bastaman Kusumadewa dengan Camat Kei Kecil Barat (Dok Faskab GSc Maluku Tenggara) |
Bastaman Kusumadewa Bersama anak-anak Kei (Dok Faskab GSC Maluku Tenggara) |
Semoga dengan keterlibatan
GSC pada ajang Festival Pendidikan Maluku 2017 ini, dapat menambah semangat
buat Fasilitator di lapangan dalam membangun kolaborasi, bersinergi dengan
semua pihak untuk mewujudkan kedaulatan dan kesejahteraan desa dengan
peningkatan kualitas Pelayanan Sosial Dasar di Desa. (RL)
Video Festival Pendidikan Maluku dapat dilihat Disini
Editor : SPTR Maluku
0 komentar:
Posting Komentar