Kondisi Cory Pernaubun Sebelum di Interpensi GSC |
Program Generasi
Sehat dan Cerdas (GSC) hadir
dan turut memberi dampak yang luar biasa bagi masyarakat pinggiran dinegeri ini, terutama bagi Anak yang Berkebutuhan
Khusus (ABK) yang berasal dari keluarga Rumah Tangga Miskin. Hal ini bukan hal
baru lagi, akan tetapi sudah berjalan sejak tahun 2007 lalu, di Provinsi Maluku
sendiri Program GSC baru hadir pada tahun 2012, hingga saat ini ada tiga
Kabupaten yang di tanganinya, yakni Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Tenggara
dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dengan 24 kecamatan yang tersebar di tiga
kabupaten tersebut, salah satunya adalah Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku
Tengah. Pada tulisan ini akan dikisahkan cerita sukses dari Negeri Amahai,
Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku.
Bertemu “Cory” Anak Berkebutuhan Khusus
Setalah melakukan
sosialisasi oleh Pelaku Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) di Kecamatan Amahai
pada tahun 2013 lalu, kemudian dilanjutkan dengan pengamatan data lapangan
sebagai input data sasaran dalam program GSC keseluruh lingkungan, Negeri dan
dusun di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Tepatnya di dusun Karay
dengan jarak dari Negeri Induk Amahai ± 3 KM, ditemukanlah Cory Pernaubun, anak berumur 7 tahun dalam kondisi tak
berdaya.
Cory Pernaubun, lahir ditengah keluarga yang tergolong
tidak mampu dengan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, sangat tidak memungkinkan untuk menyembuhkan penderitaan yang dialaminya.
Awalnya Cory
hanya bisa duduk dan berbaring ditempat tidur, itu pun dibantu oleh orang tua dan saudaranya,
tubuhnya yang kurus dikarenakan kekurangan asupan gizi, Cory pun tidak berdaya dan tidak
mampu bangkit dari keterpurukannya.
Mengetahui hal
tersebut, pelaku GSC Negeri Amahai melakukan proses pendekatan partispatif dengan
keluarga, salah satu hasil wawancara antara pelaku GSC dengan kedua orang tua Cory, bahwa dirinya sangat ingin
bersekolah seperti teman-teman sebayanya, dia juga ingin merasakan nikmatnya bangun pagi dan berangkat ke sekolah dengan
mengenakkan seragam.
Harapan Orang Tua Untuk GSC
Dari hasil diskusi
pelaku GSC dengan orang tua Cory, mereka sangat mengharapkan adanya bantuan dari program GSC di Negeri Amahai untuk bisa membiayai
anak mereka baik dalam
penanganan kesehatannya maupun mewujudkan cita-cita Cory agar bisa bersekolah .
Dari hasil pengkajian lapangan oleh
pelaku GSC maka ditetapkan
melalui prioritas Pendanaan kegiatan GSC untuk membantu Cory yang merupakan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Melihat kondisi Cory dengan kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu tersebut, maka pelaku negeri melaporkan kondisi anak ini ke Kepala Desa kemudian dilanjutkan ke Fasilitator Kecamatan (FK) dan diteruskan lagi ke Tim Fasilitator Kabupaten.
Setelah mendapat respon
positif dari Fasilitator tingkat Kabupaten, FK dan Pemerintah Negeri maka Cory Pernaubun langsung diusulkan dan
ditetapkan pembiayaannya pada layanan
Kesehatan untuk kegiatan PMT Pemulihan dan pembiayaan Pendidikan yang dibiayai
melalui Generasi Sehat Dan Cerdas Negeri Amahai.
GSC Turung Tangan
Pelayanan pertama yang diberikan kepada
Cory adalah PMT Pemulihan yaitu pemberian susu, obat dan makanan berdasarkan
rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dinas Layanan Kesehatan, setelah interpensi
penanganan kesehatan melalui PMT Pemulihan selama 90 hari, menunjukan adanya perkembangan dari asupan gizi yang ditangani selama proses berjalan
Setelah kondisi kesehatan Cory sudah mulai pulih, tindakan
selanjutnya adalah mendaftarkan namanya di Sekolah, melalui Pembiayaan GSC, Cory sudah bisa
bersekolah di Sekolah
Luar Biasa (SLB) dengan biaya transportasi ojek setiap hari Rp.10.000 selama 1
tahun untuk berangkat kesekolah dengan jarak yang ditempuh adalah sekitar 5 KM. Untuk usulan biaya pendidikan berlanjut sampai ditahun
2014 dan 2015, namun biaya
transportasinya meningkat menjadi Rp. 20.000.
Harapan Yang Sirna
Cory Pernaubun anak mungil itu kini telah bersekolah, dari hasil
pantauan pelaku GSC setelah melalui beberapa bulan dalam mengikuti pelajaran, Cory termasuk salah satu anak yang
aktif dalam proses belajar, dia tampil dengan kemampuannya yang selalu berusaha
keras untuk mengikuti pelajaran di Sekolah.
Tahun berganti
tahun Cory
selalu dipantau dan
diperhatikan oleh pelaku GSC
serta kedua orang tuanya, dengan mendapat
hasil yang memuaskan yakni kaki dan tangan yang mulanya
sulit untuk digerakan kini sudah bisa digerakan dengan mudah, sudah bisa
merangkak sendiri, bermain dengan
ceria bersama teman-teman sebayanya.
Bahkan tubuhnya yang kurus dan lemah sudah mengalami
pertumbuhan, Cory
terlihat sehat, segar dan bersemangat.
Tidak sampai disitu saja kabar baik dari SLB tempat Cory menimba ilmu, ternyata
dia termasuk anak yang pandai,
lancar membaca dan menulis serta
memiliki kreativitas yang tinggi
“Terima
Kasih ibu dan bapak pelaku GSC atas bantuan dan uluran tangan melalui biaya
yang dibantukan par beta, beta akan siap dan maju terus tanpa lelah menapakan kaki beta
ke sekolah untuk bisa berhasil dan bisa
membantu kedua orang tua beta” , ungkap Cory Pernaubun setelah
dikunjungi oleh Pelaku GSC Kecamatan Amahai berserta tim audit BPKP Perwakilan
Provinsi Maluku pada April 2015 lalu.
Kontributor : Pelaku GSC Amahai
Editing : Dwi_Rus
0 komentar:
Posting Komentar