Tania Rahakbauw di dampingi Pelaku GSC Kei Besar saat melakukan Pemeriksaan. Dok GSC Kei Besar |
Tania Rahakbauw, saat ini berusia 14 Tahun dan tercatat sebagai siswi
Kelas VIII pada SMP Satu Atap Yamtel - Waurtahait. Tidak ada yang aneh, Tania sekolah, belajar,
bermain, serta membantu orang tua sama seperti anak-anak lain di kampugnya, Desa
Waurtahait Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara.
Dia terlihat normal pada siang hari, aktif tanpa ada masalah. Namun, kondisinya menjadi lain ketika hari
beranjak senja sampai malam tiba, Tania hanya dapat berdiam diri dikamarnya, aktivitas
belajar pun terhenti, bahkan tidak bisa bergerak bebas seperti teman-temannya.
Kondisi ini telah berlangsung ± 2 tahun, sejak Tania berada di
kelas VI Sekolah Dasar. Tentunya sangat menghambat dirinya untuk belajar pada
saat malam hari, seperti yang dilakukan oleh teman-temannya.
Hasil Pendataan
KPMD, Tania Masuk Sasaran Prioritas
Setelah Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), atau dalam
istilah masyarakat Kei KPMO, bersama
dengan TPMD/TPMO melakukan pendataan di masyarakat, mereka menemukan
permasalahan yang di hadapi Tania.
Dari hasil temuan tersebut, pelaku GSC langsung bertindak untuk
segera melakukan koordinasi dengan Staf Pemerintah Ohoi Waurtahait agar
menetapkan Tania masuk dalam sasaran yang harus diprioritaskan dengan jenis
usulan kegiatan yang bisa menjawab
permasalahan Tania Rahakbauw.
Lewat alokasi dana Program GSC Tahun Anggaran 2015 lalu, anak
berkulit hitam manis itu, diintervensi
melalui jenis kegiatan Pemeriksaan dan Pengadaan Alat Bantu bagi ABK.
Tania dibawa ke Puskesmas Elat untuk diperiksa langsung oleh
Dokter Puskesmas, sekaligus memberikan rujukan ke RSUD Karel Satsuitubun
Langgur. Berdasarkan rujukan tersebut, Tania didampingi Pelaku Pelaksana Kegiatan
(PK) Ohoi Waurtahait dan Bendahara UPK membawanya ke RSUD Karel Satsuitubun di
Langgur.
Proses Pemeriksaan . Dok. GSC Kei Besar |
Setelah diperiksa, ternyata diketahui bahwa dia mengalami Rabun
Senja, Dokter memberikan pengobatan, dan merekomendasikan adanya bantuan alat
kaca mata sehingga tidak perlu Rawat Inap.
Proses selanjutnya, Pelaku GSC membawa dirinya ke Optik
Internasional yang juga berlokasi di Langgur.
Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya Tania Rahakbauw dibantu dengan
menggunakan kaca mata.
Seluruh pendanaan untuk transportasi, akomodasi, dan biaya
pemeriksaan juga pengadaan alat bantu kaca mata tersebut dibiayai oleh Dana BLM
Program GSC Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 2.500.000.
Kerjasama Yang
Baik Tidak Mengkhianati Hasil
Berkat kerjasama dan doa, Tuhan memberikan kasih-Nya sehingga Tania
sudah bisa beraktivitas seperti biasa dengan teman-temannya.
Malam yang dulu dilalui dengan berdiam diri, sekarang berubah
total. Dia mulai rajin belajar, baik
sendiri maupun bersama teman-temannya. Sudah tidak ada lagi gangguan
penglihatan pada malam hari, senang rasanya melihat kondisi Tania kembali pulih
seperti anak-anak seusianya.
Ungkapan syukur tak terhingga kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, juga
terhadap adanya Program Generasi Sehat dan Cerdas yang turut membantu,
teman-teman pelaku Program GSC, Aparatur Pemerintahan Ohoi (Desa) Waurtahait,
dan Dinas Layanan Kesehatan baik dari Puskesmas Elat maupun Dokter dan Staf
RSUD Karel Satsuitubun Langgur.
Kondisi Tania Rahakbauw Saat ini. Dok GSC Kei Besar |
Ini adalah bentuk intervensi Program Generasi Sehat dan Cerdas
Kecamatan Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara yang ikut membantu sasaran Non
User agar tidak terputus masa depannya.
Membantu anak usia sekolah agar terus bersekolah, menjadi harapan semua
pihak, terutama keluarga untuk terus memotivasi, memantau dan menjaga kesehatan
anak-anaknya serta mendorong agar tetap sekolah.
Kini, Tania Rahakbauw telah kembali ceria, bersekolah dan bermain
bersama teman-temannya. Semoga intervensi dari Pemerintah melalui Program GSC ini,
dapat memicu adanya perubahan perilaku yang lebih baik kepada masyarakat yang
sadar akan pentingnya kesehatan, mampu menjaga generasi-generasi tetap sehat,
giat belajar, dan terus bersekolah dengan baik. Sukses Bersama Membangun
Generasi Indonesia.*
**
Penulis : Roby Labetubun (FK GSC Kecamatan Kei Besar)
Editor : R. Leikawa (Staf
Konsultan GSC Maluku)
0 komentar:
Posting Komentar