Rufina Sangur Saat Memfasilitasi Musyawarah |
“Yanad, Ubud ar dir
hiluk mem”
yang
artinya Anak-anak dan cucu
adalah masa depan orang tua dan kampung
halaman kedepan, mereka akan berdiri sebagai ujung tombak dan sebagai pemimpin.
Begitulah filosofi leluhur Kei yang turun-temurun dan dipegang oleh
masyarakat disana. Kunci membangun Desa ke depan adalah Anak-anak selaku
generasi, sebab mereka akan melanjutkan kepemimpinan orang tua dalam mengabdi serta membangun
Kampung halaman untuk menjadi lebih baik.
Sekilas membaca filosofi diatas, mungkin
terdengar biasa saja, namun tahukan anda bahwa kalimat itu sangat kuat
pengaruhnya bagi masyarakat yang loyal ingin membangun kampung halaman, mau
dalam kondisi apapun mereka akan tetap ingin maju untuk melakukan
perubahan. Hal ini dapat dilihat pada sosok perempuan tangguh yang sudah sering
merasakan manis pahitnya berjuang untuk mensejahterakan masyarakat miskin.
Rufina Sangur (57 Tahun) adalah pelaku GSC
yang dipilih sebagai
Kader Pemberdayaan Masyarakat Ohoi(KPMO/KPMD) di Desa Elralang Kecamatan Kei Besar
Kabupaten Maluku Tenggara. Dia adalah sosok inspiratif dan juga penggerak program Generasi Sehat dan Cerdas
(GSC) sejak tahun 2012 dengan Insentif yang didapat sampai
tahun 2014 sebesar Rp 60.000 dari Program GSC. Meskipun tinggal di
daerah ekstrim dan hanya diberi honor yang cukup kecil, beruntunglah memasuki
tahun 2015-2016 insentifnya naik sebesar Rp.150.00 dan pada akhirnya turun lagi senilai Rp. 130.000 di tahun 2017 ini, namun tidak mengurangi semangatnya untuk tetap
berjuang, bekerja keras demi kepentingan masyarakat
miskin di Ohoi Elralang.
Aktivitas Posyandu Sekaligus Penyerahan Bantuan |
Elralang adalah salah satu Ohoi/Desa yang berada di
kecamatan Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku. Desa ini
membawahi 8 Dusun yaitu Dusun Wakol, Ngurdu, Soinrat, Bombay, Ngat, Watsin,
Sirbante, Wearmaf, dengan kondisi geografis yang cukup luas dan ekstrim, serta
tidak didukung dengan akses jalan yang kurang baik.
Intervensi GSC pada Desa Elralang semenjak
2012 hanyamengikutsertakan 7 Dusun
saja,
Sedangkan Dusun Soinrat tidak
berpartisipasi dan
menolak Program GSC.
Mendapat Tekanan di Tahun-Tahun Pertama
Semenjak berproses dari tahun 2012 sampai
2014, Rufina Sangur dan pelaku KPMO/KPMD lainnya memiliki semangat dan
kepedulian yang sangat luar biasa. Peduli, pantang menyerah
dan kerja keras dalam memperjuangkan program
GSC untuk dapat memuhi kebutuhan masyarakat miskin, mereka melakukannya dengan
segala kekurangan bahkan kerterbatasan pengetahuan tentang program, namun
dengan keyakinan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin di
desa, mereka harus
belajar dan bekerja keras.
Memfasilitasi penggalian gagasan, dengan
berjalan kaki dari Dusun ke Dusun dengan jangkauan yang cukup jauh, naik gunung
turun gunung tanpa bermodalkan biaya transportasi dan biaya makan minum.
Di Saat Rufina Sangur dan pelaku lainnya
berupaya keras agar Desa Elralang bisa masuk pada program GSC ditahun 2012
tersebut, ternyata hanya 7 Dusun saja yang ikut berpartisipasi.
Upaya untuk semua Dusun berpartisipasi di
tahun pertama 2012 sering mendapat tantangan misalnya di Dusun Ngurdu yang
kondisinya tidak kondusif karena hubungan antara Para Kader Posyandu dengan
Kepala Dusun tidak harmonis, akan tetapi selaku KPMO Rufina Sangur tetap sabar dan terus berjuang dalam mensosialisasikan
program GSC.
Hal yang sama juga dialami di Dusun Soinrat,
ketika bertemu dengan Kepala Dusun dan para Kader Posyandu untuk melakukan
pengambilan data, justru Kepala Dusun Soinrat melakukan penolakan, karena rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang
program,
namun Rufina
Sangur dan temanya Maria Ulahayanan (56 Tahun) terus memberikan
pemahaman bahwa tujuan Program
GSC adalah untuk mencerdaskan anak bangsa, serta memberdayakan masyarakat
miskin melalui kegiatan di bidang pendidikan dan kesehatan. Akan tetapi Kepala Dusun
tidak menggubris penyampaian mereka sehingga Dusun Soinrat tidak ikut berpartisipasi dalam
Program GSC di Tahun 2012.
Menyerahkan Bantuan dari GSC Untuk Masyarakat |
GSC Memberikan Bukti Nyata
Memasuki Tahun Anggaran
2013, setelah
melihat perkembangan dengan adanya program GSC, Dusun Soinrat yang awalnya menolak untuk berpartisipasi, akhirnya mulai menyadari betapa
pentingnya Program GSC bagi masyarakat miskin.
Singkat cerita setelah bisa membuktikan
keberhasilan GSC, memasuki tahun 2013-2014 akhirnya GSC bisa mengintervensi 8
dusun di Ohoi Elralang, masyarakt pun mulai menyambut kehadiran pelaku KPMO
dengan baik, meskipun pada saat memfasilitasi tahapan serta pengambilan data
sasaran dengan berjalan kaki naik gunung turun gunung, namun tidak mengurangi semangat
Ibu Sangur untuk melakukannya.
Memasuki Tahun 2015 semua Dusun manjadi Desa defenitif,
sehingga masing-masing Desa menjadi mandiri dan memiliki pelaku sendiri, mereka pun berproses dalam Program GSC
mengurusi Desa masing-masing.
Mendapat Tekanan Dari Keluarga
Ibu Sangur begitulah sapaannya
sehari-hari, dia tidak hanya di perhadapkan dengan masalah di tengah
masyarakat, namun juga mendapat cercaan dari Suami karena dianggap tidak
bisa mengurusi keluarga dan lebih banyak meluangkan waktu diluar. Padahal apa
yang dilakukan Ibu Sangur adalah semata untuk
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat miskin.
Meskipun sering mendapat
tekanan dari pihak keluarga, namun dirinya tetap hadapi dengan sabar, dan terus memberikan
pengertian kepada keluarga bahwa hidup itu adalah pengabdian.
Melihat semangat dan ketekunan
Ibu Sangur, suaminya pun akhirnya sadar dan mendukung tugas yang diembankan kepadanya.
Ora Et Labora
Menurut pengakuan Asisten Fasilitator
Kecamatan Kei Besar Cristianus Ufie, bahwa Rufina Sangur adalah sosok yang
rendah hati, santun, tekun, jujur,
sabar, semangat meskipun usianya sudah terbilang tua namun dalam bekerja dia
tidak mengenal lelah, Rufina Sangur juga adalah sosok yang humoris, sehingga dirinya
banyak disenangi oleh masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-harinya dia selalu
berpegang pada doa, seperti istilah yang sering kita dengar Ora Et Labora yang artinya Berdoa dan
Bekerja.
Ibu
Rufina Sangur saat menerima Piagam Penghargaan Menteri Kesehatan RI
Tahun 2015 di Langgur “PIAGAM
KADER LESTARI 20 TAHUN”
|
Berikut
ini kami menghimpun pengabdian yang sudah dilakukan dan kepercayaan masyarakat
terhadap Rufina Sangur :
· KADER POSYANDU
Tahun
1985 – sekarang, dipilih sebagai Kader
Posyandu dengan jabatan Ketua Kader. Sudah kurang lebih 32 Tahun, Ibu Sangur
telah menunjukan kecintaan, kesetiaan, ketekunan, dan kesabaran dengan
dedikasinya sebagai kader posyandu untuk melayani masyarakat di bidang
kesehatan. Lamanya pengabdian sebagai
kader posyandu ini turut memberikan bukti nyata sebagai kader pertama yang
ditunjuk oleh Puskesmas Watsin sekaligus mewakili seluruh Kader Posyandu
se-Kecamatan Kei Besar dalam menyabet gelar piagam penghargaan dari Menteri
Kesehatan Republik Indonesia yaitu “PIAGAM
KADER LESTARI 20 TAHUN” tahun 2015 di Langgur. Penerimaan Piagam
Penghargaan ini bertujuan agar memotivasi semangat dan meningkatkan pengabdian
bagi masyarakat di bidang kesehatan.
· KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OHOI/DESA (KPMO)
Tahun
2012-2014, dipilih oleh masyarakat Ohoi Elralang sebagai pelaku Program GSC
yaitu Kader Pemberdayaan Masyarakat Ohoi (KPMO) Elralang (Ohoi Induk) yang
membawahi 8 Dusun yaitu Dusun Wakol, Ngurdu, Soinrat, Wearmaf, Bombay, Watsin,
Sirbante dan Ngat. Tahun 2014 Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
mengeluarkan peraturan Pemekaran bagi setiap dusun se-Kabupaten Maluku Teggara
untuk dimekarkan menjadi Desa/Ohoi, dan Tahun 2015 masyarakat Ohoi Watsin tetap
memilih Ibu Sangur sebagai pelaku KPMO sampai saat ini.
· TIM PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM OHOI WATSIN
Tahun
2016-sekarang, diangkat dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Ohoi Watsin mewakili pelaku GSC untuk masuk kedalam Tim
Penyusunan Rancangan RPJM Ohoi Watsin.
· ORGANISASI PKK OHOI WATSIN
Tahun 2016-sekarang, dipilih sebagai Wakil Ketua PKK Ohoi
Watsin sekaligus menjabat sebagai Wakil
Ketua Pokja IV (Bidang Kesehatan).
· Utusan BKKBN
Tahun 1995, diutus oleh BKKBN mewakili seluruh kecamatan
di Pulau Kei Besar untuk ikut Jambore KB puncak 50 tahun di Hutumury Ambon.
Begitulah
ulasan pengabdian Rufina Sangur, perempuan tangguh dari Ohoi Elralang Kecamatan
Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara. (RL)
Keterangan:
Ohoi : Desa
Keterangan:
Ohoi : Desa
***
0 komentar:
Posting Komentar